Kedua, berangkat haji karena biaya keluarganya. "Yah seperti saya dulu," kata Kiai Siraj. "Saya haji dibiayai orangtua saya. Maka haji semacam ini disebut Haji Nasab."
"Terakhir nih, seperti Bapak Harun. Beliaukan berangkat atas biaya kantornya yang sebelumnya diundi dulu dari sekian ratus karyawan. Maka haji yang demikian ini disebut Haji Nasib."
Para jama’ah pun tertawa terpingkal-pingkal.
0 komentar:
Posting Komentar