SEJARAH AWAL PENDIRIAN PESANTREN TREMAS
Setelah Bagus Darso (nama kecil KH. Abdul Manan) menyelesaikan pelajarannya di Pondok Tegalsari Ponorogo, beliau lantas mendirikan pondok di daerah Semanten [2km arah utara kota Pacitan], Namun dikemudian hari pondok tersebut akhirnya dipindah ke Tremas.
Usaha pertama kali yang dilakukan untuk membangun tempat pengajian sudah barang tentu mendirikan sebuah masjid (terletak agak ke sebelah timur dari masjid yang sekarang). Dan setelah santri-santri dari jauh yang sebagian berasal dari bekas santri-santrinya di Semanten mulai berdatangan, maka dibangunlah sebuah asrama pondok di sebelah selatan masjid. Sudah barang tentu keadaan masjid dan asrama pondok pada waktu itu masih sangat sederhana sekali, atapnya masih menggunakan daun ilalang dan kerangka lainnya masih banyak yang menggunakan bahan dari bambu.
Perkembangan Pondok Tremas pada masa itu sumber dananya diperoleh dari mertuanya, yaitu Demang Tremas Raden Ngabehi Honggowijoyo, karena membangun pondok adalah memang merupakan tujuan utama dari Raden Ngabehi Honggowijoyo untuk mengambil Bagus Darso sebagai menantu.
Demikianlah sedikit sejarah berdirinya Pondok Tremas yang dipelopori oleh beliau KH. Abdul Manan pada tahun 1830 M
KYAI PENGASUH PIMPINAN PONPES TREMAS
1. KH. Abdul Manan (pengasuh/pendiri)1830-1862
2. KH. Abdulloh (putra KH. Abdul Manan) 1862-1894
3. Kyai Muhammad Zaed (menantu KH. Abdul Manan)
4. KH. Dimyathie 1894-1934
5. KH. Muhammad Bakri
6. KH. Abdurrozaq
8. KH. Hamid (putra KH. Dimyathie)1934-1948
9. KH. Fuad Habib Dimyathi "Gus Fuad" (putra KH. Habib Dimyathi)
10. KH. Haris Dimyathie
11. KH. Hasyim Ikhsan
12. KH. Luqman Hakim "Gus Luqman" (putra KH. Haris Dimyathi)
13. KH. Mahrus Hasyim "Gus Mahrus" (putra KH. Hasyim Ihsan)
Profil KH.Abdul Manan, Pendiri Pertama Pondok Tremas
Setelah membicarakan tentang sejarah singkat ddirikanya Pondok Tremas, alangkah baiknya kita lebih mengenal sosok pendiri Pertama Pondok Tremas Pacitan, KH. Abdul Manan Dipomenggolo. setelah hampir 200 tahun berlalu, terhitung sejak tahun 1850-an, pada tahun 2010 salah seorang santri Pondok Tremas yang kini melanjutkan studi di Kairo Mesir dan kini tinggal di mesir menemukan beberapa dokumen penting dari Kedutaan Besar RI di Mesir yang berhubungan dengan pendiri pertamanya yakni Simbah KH.Abdul Manan Dipomengolo. bahwa KH.Abdul Manan adalah salah satu generasi pertama orang indonesia yang pernah belajar di Universitas tertua di Dunia Universitas Al Azhar Kairo mesir pada sekitar tahun 1850an.
Berikut tulisan dan gambar tempat Simbah KH.Abdul Manan pernah menimba Ilmu di Al Azhar Kairo Mesir.
Dalam buku Jauh dimata Dekat dihati Potret Hubungan Indonesia – Mesir terbitan KBRI Cairo 2010, di sebutkan bahwa komunitas pertama orang Indonesia di Mesir adalah KH.Abdul Manan Dipomenggolo Tremas, hal itu terbukti dengan adanya Ruwak ( hunian ) yang bernama Ruwak Jawi, di masjid Al-azhar, di masjid ini ada 4 Ruwak yang masih ada, Ruwak Jawi, Ruwak Atrak ( turki), Ruwak Syami (suria) dan Ruwak Maghorobah (Maroko), beliau di Mesir sekitar tahun 1850 M, selama di Mesir beliau bertemu dengan Grand Syeikh (Jabatan di atas Rektor) Ibrahim Al Bajuri, yaitu Grand Syeikh ke 19, jadi wajar saja kalau tahun1860 an di Indonesia sudah ditemukan kitab Fath al-Mubin syarah dari kitab Umm al-Barahin yang merupakan kitab karangan Grand Syeikh Ibrahim Bajuri. (keterangan ini di ambil pada buku karangan Martin Van Bruinessen, seorang Orientalis yang lahir di Schoonhoven, Utrecht,Belanda).
SISTEM PENDIDIKAN PONPES TREMAS
Pondok pesantren Tremas mengadopsi sistem pendidikan salafiyah dan pendidikan formal. Detailnya sbb:
Jenjang
Masuk
:: Tahfidzul Qur'an --- ---
:: TK. Attarmasie 2 tahun Pagi
:: TPA Attarmasie 2 tahun Sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah 3 tahun Sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah Tk. Ist'dad 1 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah Tk. Mumtaz 1 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Salafiyah Tingkat Tsanawiyah 3 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Salafiyah Tingkat Aliyah 3 tahun Pagi
:: MTs Pondok Tremas 3 tahun Sore
:: MA Pondok Tremas 3 tahun Sore
:: Takhassus --- ---
:: Non Klasikal
:: Sema'an Al Qur'an
:: Pengajian wetonan, dilaksanakan setiap hari (kecuali hari libur) pada :
>>> Pagi : jam 05.30 s/d 06.15 Istiwa'
>>> Siang : jam 12.30 s/d 13.30 Istiwa'
>>> Malam : jam 19.30 s/d 20.30 Istiwa'
Adapun kitab yang dibaca antara lain :
Ihya’ Ulumuddin, Tafsair Jalalain, Tafsir ayatul ahkam, Tafsir Ibnu Abbas, Al Adzkar, Ta’limul Muta’alim, Kifayatul Ahyar, Dzurrotunnasikhin, Aljami’us Shoghir, Jawahirul Bukhori, Nihayatuzzain, Fatkhul Mu’in, dan lain sebagainya
:: Pengajian sorogan, setiap pagi pada jam 06.15 s/d 06.45 Istiwa’
:: Takror (belajar bersama) tiap malam pada jam 21.15 s/d 23.00 Istiwa’ bertempat dikelas masing-masing
BIAYA DAN PENDAFTARAN SANTRI BARU PONDOK TREMAS
PENDAFTARAN
1. PROSEDUR PENDAFTARAN
a. Mendaftarkan diri ditempat pendaftaran bersama orang tua/ wali
b. Mengisi formulir pendaftaran
c. Menyerahkan Fhotocopy STTB atau Ijazah terakhir
d. Menyerahkan Photo 3X4 sebanyak satu lembar
e. Orang tua atau wali menyerahkan bimbingan kepada Pimpinan Pesantren dan Ketua Majlis Ma’arif Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan
f. Membayar administrasi pendaftaran
( Pendaftaran dibuka selama 1( satu ) tahun pelajaran
2. WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN
a. Tempat pendaftaran di Kantor Sekretariat Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jl. Patrem No.21 Tremas Arjosari Pacitan Jawa Timur
b. Waktu pendaftaran :
- Pagi : Pukul 08.00 – 11.00
- Malam : Pukul 20.00 – 21.00
3. UJIAN PENEMPATAN KELAS
Bagi santri baru Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan diberi kesempatan mengikuti ujian penempatan kelas dengan ketentuan Sebagai berikut :
a. Mendaftar sebelum tanggal 10 Muharram
b. Memiliki bekal ilmu pengetahuan keagamaan dasar, meliputi :Al-Qur’an , Tajwid, Nahwu, Shorof , Fiqih, Bahasa Arav dan Imla’.
c. Membayar administrasi Ujian Rp.30.000
d. Bagi yang belum memenuhi syarat akan ditempatkan berdasarkan kualifikasinya ( kelas Isti’dat untuk lulusan SD/MI dan kelas Mumtaz untuk Lulusan MTs/SMP)
4. BIAYA PENDAFTARAN SANTRI BARU
a. Madrasah Sobahi Putra ( Mukim di asrama ) : Rp. 568.000
b. Madrasah Sobahi Putra ( Non Asrama ) : Rp. 528.500
c. Madrasah Masa’i Putri : Rp. 528.500
d. Madrasah Masa’i Putra ( Mukin Di Asrama ) : Rp. 568.000
e. Madrasah Masa’i Putri : Rp. 528.500
f. Ma’had Aly Al Tarmasi : Rp. 200.000
5. KEBUTUHAN POKOK SANTRI PERBULAN
a. Kost makan 3 X sehari : Rp. 140.000
b. Syahriah/ SPP Pondok : Rp. 50.000
c. Dana Asrama : Rp. 3500
d. Dana Ma’hadiyah : Rp.9000
Jumlah Total Satu Bulan : Rp.202.500
TRADISI PONDOK TREMAS
1.Ijtima’
Adalah kegiatan kumpul bareng seluruh santri di serambi masjid yang selalu dilakukan setiap akan ada even –even besar seperti imtihan,haflah,akhir tahun,atau acara-acara insidentil lain yang bersifat mendadak dengan tanda yang khas yaitu suara bel yang dipukul panjang bertalu-talu.
2. Nahun
Nahun yang disebut juga tirakat atau lelakon pertama kali dilakaukan oleh santrinya simbah guru dimyathi dimana pada saat itu perkembangan pondok sangat pesat sehingga banyak santri yang datang menuntut ilmu dari berbagai penjuru nusantara,dan bahkan ada yang dating dari Negara tetangga.dengan letak pondok yang jauh dari kampong halaman mereka waktu itu,sementara alat transportasi juga belum ada sama sekali kecuali gerobak dan sejenisnya,dilakukanlah nahun dalam arti hakiki yaitu tekun belajar dan tidak keluar dari komplek pondok dalam jangka waktu 3 tahun ataupun 3 bulan dan 3 hari.mengenai jangka waktu pelaksanaan nahun sebenarnya tidak ada patokanya dan hanyalah istilah,bahkan pondok pun tidak mengatur tentang hal ini.
3. Ziaroh
sebagaimana yang terjadi seluruh belahan dunia, ziaroh adalah salah satu wujud ta’dzim (hormat) kepada para Mu’assis (pendiri) pondok Tremas yang dilakukan oleh para santri setiap ba’da ashar ke Maqbaroh Gunung Lembu yang terletak sekitar 350 meter dari komplek pondok dan Maqbaroh Semanten yang terletak di sebuah bukit desa Semanten (dipinggiran kota Pacitan) pada setiap hari Kamis dan Jum’at. Namun begitu di Pondok Tremas ada satu tradisi unik yang sudah berjalan sejak ratusan tahun yang lalu, yaitu setiap santri baru “diusahakan” dapat routin berziarah ke Maqbaroh Gunung Lembu selama 41 hari berturut-turut tanpa putus. suatu kegiatan yang kelihatannya ringan dan gampang, namun pada prakteknya sangat sulit untuk mencapai target sempurna dari tradisi ini, ada saja kendalanya, seperti hujan, ketiduran, dan sebagainya.
4. Ngendil Berjamaah
inilah tradisi favorit santri Tremas setiap menyambut acara seremonial tertentu di Pondok Tremas. ujudnya bisa bermacam-macam, tergantung oleh situasi dan kondisi acaranya tersebut, ada yang perkelompok, asrama, kelas, dan lain sebagainya dengan beragam bentuk dan kepentingannya, bahkan puncaknya pada malam 1 Suro atau akhir tahun acara ini diselenggarakan secara bersama-sama di komplek pondok oleh seluruh santri putra dan putri, dengan media yang sangat sederhana yaitu pelepah daun pisang hingga membuat komplek pondok Tremas persis seperti dapur umum
5. Ngipah
Ngipah atau ngirit pajekan dalam bahasa resmi pondok disebut diafah sudah berlangsung sejak dulu kala di Pondok Tremas. orang yang pertama kali memberi nama atau sebutan ngipah adalah KH. Imron Rosyadi dari Bangil Pasuruan. Ketika masih mondok di Tremas, beliau dikenal sebagai santri yang sangat humoris, dan dari kehumorisan beliaulah sebutan ngipa atau ngipah menjadi tradisi yang masih berlangsung di Pondok Tremas hingga kini
2. KH. Abdulloh (putra KH. Abdul Manan) 1862-1894
3. Kyai Muhammad Zaed (menantu KH. Abdul Manan)
4. KH. Dimyathie 1894-1934
5. KH. Muhammad Bakri
6. KH. Abdurrozaq
8. KH. Hamid (putra KH. Dimyathie)1934-1948
9. KH. Fuad Habib Dimyathi "Gus Fuad" (putra KH. Habib Dimyathi)
10. KH. Haris Dimyathie
11. KH. Hasyim Ikhsan
12. KH. Luqman Hakim "Gus Luqman" (putra KH. Haris Dimyathi)
13. KH. Mahrus Hasyim "Gus Mahrus" (putra KH. Hasyim Ihsan)
Profil KH.Abdul Manan, Pendiri Pertama Pondok Tremas
Setelah membicarakan tentang sejarah singkat ddirikanya Pondok Tremas, alangkah baiknya kita lebih mengenal sosok pendiri Pertama Pondok Tremas Pacitan, KH. Abdul Manan Dipomenggolo. setelah hampir 200 tahun berlalu, terhitung sejak tahun 1850-an, pada tahun 2010 salah seorang santri Pondok Tremas yang kini melanjutkan studi di Kairo Mesir dan kini tinggal di mesir menemukan beberapa dokumen penting dari Kedutaan Besar RI di Mesir yang berhubungan dengan pendiri pertamanya yakni Simbah KH.Abdul Manan Dipomengolo. bahwa KH.Abdul Manan adalah salah satu generasi pertama orang indonesia yang pernah belajar di Universitas tertua di Dunia Universitas Al Azhar Kairo mesir pada sekitar tahun 1850an.
Berikut tulisan dan gambar tempat Simbah KH.Abdul Manan pernah menimba Ilmu di Al Azhar Kairo Mesir.
Dalam buku Jauh dimata Dekat dihati Potret Hubungan Indonesia – Mesir terbitan KBRI Cairo 2010, di sebutkan bahwa komunitas pertama orang Indonesia di Mesir adalah KH.Abdul Manan Dipomenggolo Tremas, hal itu terbukti dengan adanya Ruwak ( hunian ) yang bernama Ruwak Jawi, di masjid Al-azhar, di masjid ini ada 4 Ruwak yang masih ada, Ruwak Jawi, Ruwak Atrak ( turki), Ruwak Syami (suria) dan Ruwak Maghorobah (Maroko), beliau di Mesir sekitar tahun 1850 M, selama di Mesir beliau bertemu dengan Grand Syeikh (Jabatan di atas Rektor) Ibrahim Al Bajuri, yaitu Grand Syeikh ke 19, jadi wajar saja kalau tahun1860 an di Indonesia sudah ditemukan kitab Fath al-Mubin syarah dari kitab Umm al-Barahin yang merupakan kitab karangan Grand Syeikh Ibrahim Bajuri. (keterangan ini di ambil pada buku karangan Martin Van Bruinessen, seorang Orientalis yang lahir di Schoonhoven, Utrecht,Belanda).
SISTEM PENDIDIKAN PONPES TREMAS
Pondok pesantren Tremas mengadopsi sistem pendidikan salafiyah dan pendidikan formal. Detailnya sbb:
Jenjang
Masuk
:: Tahfidzul Qur'an --- ---
:: TK. Attarmasie 2 tahun Pagi
:: TPA Attarmasie 2 tahun Sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah 3 tahun Sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah Tk. Ist'dad 1 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah Tk. Mumtaz 1 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Salafiyah Tingkat Tsanawiyah 3 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Salafiyah Tingkat Aliyah 3 tahun Pagi
:: MTs Pondok Tremas 3 tahun Sore
:: MA Pondok Tremas 3 tahun Sore
:: Takhassus --- ---
:: Non Klasikal
:: Sema'an Al Qur'an
:: Pengajian wetonan, dilaksanakan setiap hari (kecuali hari libur) pada :
>>> Pagi : jam 05.30 s/d 06.15 Istiwa'
>>> Siang : jam 12.30 s/d 13.30 Istiwa'
>>> Malam : jam 19.30 s/d 20.30 Istiwa'
Adapun kitab yang dibaca antara lain :
Ihya’ Ulumuddin, Tafsair Jalalain, Tafsir ayatul ahkam, Tafsir Ibnu Abbas, Al Adzkar, Ta’limul Muta’alim, Kifayatul Ahyar, Dzurrotunnasikhin, Aljami’us Shoghir, Jawahirul Bukhori, Nihayatuzzain, Fatkhul Mu’in, dan lain sebagainya
:: Pengajian sorogan, setiap pagi pada jam 06.15 s/d 06.45 Istiwa’
:: Takror (belajar bersama) tiap malam pada jam 21.15 s/d 23.00 Istiwa’ bertempat dikelas masing-masing
BIAYA DAN PENDAFTARAN SANTRI BARU PONDOK TREMAS
PENDAFTARAN
1. PROSEDUR PENDAFTARAN
a. Mendaftarkan diri ditempat pendaftaran bersama orang tua/ wali
b. Mengisi formulir pendaftaran
c. Menyerahkan Fhotocopy STTB atau Ijazah terakhir
d. Menyerahkan Photo 3X4 sebanyak satu lembar
e. Orang tua atau wali menyerahkan bimbingan kepada Pimpinan Pesantren dan Ketua Majlis Ma’arif Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan
f. Membayar administrasi pendaftaran
( Pendaftaran dibuka selama 1( satu ) tahun pelajaran
2. WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN
a. Tempat pendaftaran di Kantor Sekretariat Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jl. Patrem No.21 Tremas Arjosari Pacitan Jawa Timur
b. Waktu pendaftaran :
- Pagi : Pukul 08.00 – 11.00
- Malam : Pukul 20.00 – 21.00
3. UJIAN PENEMPATAN KELAS
Bagi santri baru Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan diberi kesempatan mengikuti ujian penempatan kelas dengan ketentuan Sebagai berikut :
a. Mendaftar sebelum tanggal 10 Muharram
b. Memiliki bekal ilmu pengetahuan keagamaan dasar, meliputi :Al-Qur’an , Tajwid, Nahwu, Shorof , Fiqih, Bahasa Arav dan Imla’.
c. Membayar administrasi Ujian Rp.30.000
d. Bagi yang belum memenuhi syarat akan ditempatkan berdasarkan kualifikasinya ( kelas Isti’dat untuk lulusan SD/MI dan kelas Mumtaz untuk Lulusan MTs/SMP)
4. BIAYA PENDAFTARAN SANTRI BARU
a. Madrasah Sobahi Putra ( Mukim di asrama ) : Rp. 568.000
b. Madrasah Sobahi Putra ( Non Asrama ) : Rp. 528.500
c. Madrasah Masa’i Putri : Rp. 528.500
d. Madrasah Masa’i Putra ( Mukin Di Asrama ) : Rp. 568.000
e. Madrasah Masa’i Putri : Rp. 528.500
f. Ma’had Aly Al Tarmasi : Rp. 200.000
5. KEBUTUHAN POKOK SANTRI PERBULAN
a. Kost makan 3 X sehari : Rp. 140.000
b. Syahriah/ SPP Pondok : Rp. 50.000
c. Dana Asrama : Rp. 3500
d. Dana Ma’hadiyah : Rp.9000
Jumlah Total Satu Bulan : Rp.202.500
TRADISI PONDOK TREMAS
1.Ijtima’
Adalah kegiatan kumpul bareng seluruh santri di serambi masjid yang selalu dilakukan setiap akan ada even –even besar seperti imtihan,haflah,akhir tahun,atau acara-acara insidentil lain yang bersifat mendadak dengan tanda yang khas yaitu suara bel yang dipukul panjang bertalu-talu.
2. Nahun
Nahun yang disebut juga tirakat atau lelakon pertama kali dilakaukan oleh santrinya simbah guru dimyathi dimana pada saat itu perkembangan pondok sangat pesat sehingga banyak santri yang datang menuntut ilmu dari berbagai penjuru nusantara,dan bahkan ada yang dating dari Negara tetangga.dengan letak pondok yang jauh dari kampong halaman mereka waktu itu,sementara alat transportasi juga belum ada sama sekali kecuali gerobak dan sejenisnya,dilakukanlah nahun dalam arti hakiki yaitu tekun belajar dan tidak keluar dari komplek pondok dalam jangka waktu 3 tahun ataupun 3 bulan dan 3 hari.mengenai jangka waktu pelaksanaan nahun sebenarnya tidak ada patokanya dan hanyalah istilah,bahkan pondok pun tidak mengatur tentang hal ini.
3. Ziaroh
sebagaimana yang terjadi seluruh belahan dunia, ziaroh adalah salah satu wujud ta’dzim (hormat) kepada para Mu’assis (pendiri) pondok Tremas yang dilakukan oleh para santri setiap ba’da ashar ke Maqbaroh Gunung Lembu yang terletak sekitar 350 meter dari komplek pondok dan Maqbaroh Semanten yang terletak di sebuah bukit desa Semanten (dipinggiran kota Pacitan) pada setiap hari Kamis dan Jum’at. Namun begitu di Pondok Tremas ada satu tradisi unik yang sudah berjalan sejak ratusan tahun yang lalu, yaitu setiap santri baru “diusahakan” dapat routin berziarah ke Maqbaroh Gunung Lembu selama 41 hari berturut-turut tanpa putus. suatu kegiatan yang kelihatannya ringan dan gampang, namun pada prakteknya sangat sulit untuk mencapai target sempurna dari tradisi ini, ada saja kendalanya, seperti hujan, ketiduran, dan sebagainya.
4. Ngendil Berjamaah
inilah tradisi favorit santri Tremas setiap menyambut acara seremonial tertentu di Pondok Tremas. ujudnya bisa bermacam-macam, tergantung oleh situasi dan kondisi acaranya tersebut, ada yang perkelompok, asrama, kelas, dan lain sebagainya dengan beragam bentuk dan kepentingannya, bahkan puncaknya pada malam 1 Suro atau akhir tahun acara ini diselenggarakan secara bersama-sama di komplek pondok oleh seluruh santri putra dan putri, dengan media yang sangat sederhana yaitu pelepah daun pisang hingga membuat komplek pondok Tremas persis seperti dapur umum
5. Ngipah
Ngipah atau ngirit pajekan dalam bahasa resmi pondok disebut diafah sudah berlangsung sejak dulu kala di Pondok Tremas. orang yang pertama kali memberi nama atau sebutan ngipah adalah KH. Imron Rosyadi dari Bangil Pasuruan. Ketika masih mondok di Tremas, beliau dikenal sebagai santri yang sangat humoris, dan dari kehumorisan beliaulah sebutan ngipa atau ngipah menjadi tradisi yang masih berlangsung di Pondok Tremas hingga kini
0 komentar:
Posting Komentar