1. KH. Abdul Manan (pengasuh/pendiri)1830-1862
2. KH. Abdulloh (putra KH. Abdul Manan) 1862-1894
3. Kyai Muhammad Zaed (menantu KH. Abdul Manan)
4. KH. Dimyathie 1894-1934
5. KH. Muhammad Bakri
6. KH. Abdurrozaq
8. KH. Hamid (putra KH. Dimyathie)1934-1948
9. KH. Fuad Habib Dimyathi "Gus Fuad" (putra KH. Habib Dimyathi)
10. KH. Haris Dimyathie
11. KH. Hasyim Ikhsan
12. KH. Luqman Hakim "Gus Luqman" (putra KH. Haris Dimyathi)
13. KH. Mahrus Hasyim "Gus Mahrus" (putra KH. Hasyim Ihsan)
Profil KH.Abdul Manan, Pendiri Pertama Pondok Tremas
Setelah membicarakan tentang sejarah singkat ddirikanya Pondok Tremas,
alangkah baiknya kita lebih mengenal sosok pendiri Pertama Pondok Tremas
Pacitan, KH. Abdul Manan Dipomenggolo. setelah hampir 200 tahun
berlalu, terhitung sejak tahun 1850-an, pada tahun 2010 salah seorang
santri Pondok Tremas yang kini melanjutkan studi di Kairo Mesir dan kini
tinggal di mesir menemukan beberapa dokumen penting dari Kedutaan Besar
RI di Mesir yang berhubungan dengan pendiri pertamanya yakni Simbah
KH.Abdul Manan Dipomengolo. bahwa KH.Abdul Manan adalah salah satu
generasi pertama orang indonesia yang pernah belajar di Universitas
tertua di Dunia Universitas Al Azhar Kairo mesir pada sekitar tahun
1850an.
Berikut tulisan dan gambar tempat Simbah KH.Abdul Manan pernah menimba Ilmu di Al Azhar Kairo Mesir.
Dalam buku Jauh dimata Dekat dihati Potret Hubungan Indonesia – Mesir
terbitan KBRI Cairo 2010, di sebutkan bahwa komunitas pertama orang
Indonesia di Mesir adalah KH.Abdul Manan Dipomenggolo Tremas, hal itu
terbukti dengan adanya Ruwak ( hunian ) yang bernama Ruwak Jawi, di
masjid Al-azhar, di masjid ini ada 4 Ruwak yang masih ada, Ruwak Jawi,
Ruwak Atrak ( turki), Ruwak Syami (suria) dan Ruwak Maghorobah
(Maroko), beliau di Mesir sekitar tahun 1850 M, selama di Mesir beliau
bertemu dengan Grand Syeikh (Jabatan di atas Rektor) Ibrahim Al Bajuri,
yaitu Grand Syeikh ke 19, jadi wajar saja kalau tahun1860 an di
Indonesia sudah ditemukan kitab Fath al-Mubin syarah dari kitab Umm
al-Barahin yang merupakan kitab karangan Grand Syeikh Ibrahim Bajuri.
(keterangan ini di ambil pada buku karangan Martin Van Bruinessen,
seorang Orientalis yang lahir di Schoonhoven, Utrecht,Belanda).
SISTEM PENDIDIKAN PONPES TREMAS
Pondok pesantren Tremas mengadopsi sistem pendidikan salafiyah dan pendidikan formal. Detailnya sbb:
Jenjang
Masuk
:: Tahfidzul Qur'an --- ---
:: TK. Attarmasie 2 tahun Pagi
:: TPA Attarmasie 2 tahun Sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah 3 tahun Sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah Tk. Ist'dad 1 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Dinniyah Salafiyah Tk. Mumtaz 1 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Salafiyah Tingkat Tsanawiyah 3 tahun Pagi/sore
:: Madrasah Salafiyah Tingkat Aliyah 3 tahun Pagi
:: MTs Pondok Tremas 3 tahun Sore
:: MA Pondok Tremas 3 tahun Sore
:: Takhassus --- ---
:: Non Klasikal
:: Sema'an Al Qur'an
:: Pengajian wetonan, dilaksanakan setiap hari (kecuali hari libur) pada :
>>> Pagi : jam 05.30 s/d 06.15 Istiwa'
>>> Siang : jam 12.30 s/d 13.30 Istiwa'
>>> Malam : jam 19.30 s/d 20.30 Istiwa'
Adapun kitab yang dibaca antara lain :
Ihya’ Ulumuddin, Tafsair Jalalain, Tafsir ayatul ahkam, Tafsir Ibnu
Abbas, Al Adzkar, Ta’limul Muta’alim, Kifayatul Ahyar,
Dzurrotunnasikhin, Aljami’us Shoghir, Jawahirul Bukhori, Nihayatuzzain,
Fatkhul Mu’in, dan lain sebagainya
:: Pengajian sorogan, setiap pagi pada jam 06.15 s/d 06.45 Istiwa’
:: Takror (belajar bersama) tiap malam pada jam 21.15 s/d 23.00 Istiwa’ bertempat dikelas masing-masing
BIAYA DAN PENDAFTARAN SANTRI BARU PONDOK TREMAS
PENDAFTARAN
1. PROSEDUR PENDAFTARAN
a. Mendaftarkan diri ditempat pendaftaran bersama orang tua/ wali
b. Mengisi formulir pendaftaran
c. Menyerahkan Fhotocopy STTB atau Ijazah terakhir
d. Menyerahkan Photo 3X4 sebanyak satu lembar
e. Orang tua atau wali menyerahkan bimbingan kepada Pimpinan
Pesantren dan Ketua Majlis Ma’arif Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan
f. Membayar administrasi pendaftaran
( Pendaftaran dibuka selama 1( satu ) tahun pelajaran
2. WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN
a. Tempat pendaftaran di Kantor Sekretariat Perguruan Islam Pondok
Tremas Pacitan Jl. Patrem No.21 Tremas Arjosari Pacitan Jawa Timur
b. Waktu pendaftaran :
- Pagi : Pukul 08.00 – 11.00
- Malam : Pukul 20.00 – 21.00
3. UJIAN PENEMPATAN KELAS
Bagi santri baru Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan diberi kesempatan
mengikuti ujian penempatan kelas dengan ketentuan Sebagai berikut :
a. Mendaftar sebelum tanggal 10 Muharram
b. Memiliki bekal ilmu pengetahuan keagamaan dasar, meliputi
:Al-Qur’an , Tajwid, Nahwu, Shorof , Fiqih, Bahasa Arav dan Imla’.
c. Membayar administrasi Ujian Rp.30.000
d. Bagi yang belum memenuhi syarat akan ditempatkan berdasarkan
kualifikasinya ( kelas Isti’dat untuk lulusan SD/MI dan kelas Mumtaz
untuk Lulusan MTs/SMP)
4. BIAYA PENDAFTARAN SANTRI BARU
a. Madrasah Sobahi Putra ( Mukim di asrama ) : Rp. 568.000
b. Madrasah Sobahi Putra ( Non Asrama ) : Rp. 528.500
c. Madrasah Masa’i Putri : Rp. 528.500
d. Madrasah Masa’i Putra ( Mukin Di Asrama ) : Rp. 568.000
e. Madrasah Masa’i Putri : Rp. 528.500
f. Ma’had Aly Al Tarmasi : Rp. 200.000
5. KEBUTUHAN POKOK SANTRI PERBULAN
a. Kost makan 3 X sehari : Rp. 140.000
b. Syahriah/ SPP Pondok : Rp. 50.000
c. Dana Asrama : Rp. 3500
d. Dana Ma’hadiyah : Rp.9000
Jumlah Total Satu Bulan : Rp.202.500
TRADISI PONDOK TREMAS
1.Ijtima’
Adalah kegiatan kumpul bareng seluruh santri di serambi masjid yang
selalu dilakukan setiap akan ada even –even besar seperti
imtihan,haflah,akhir tahun,atau acara-acara insidentil lain yang
bersifat mendadak dengan tanda yang khas yaitu suara bel yang dipukul
panjang bertalu-talu.
2. Nahun
Nahun yang disebut juga tirakat atau lelakon pertama kali dilakaukan
oleh santrinya simbah guru dimyathi dimana pada saat itu perkembangan
pondok sangat pesat sehingga banyak santri yang datang menuntut ilmu
dari berbagai penjuru nusantara,dan bahkan ada yang dating dari Negara
tetangga.dengan letak pondok yang jauh dari kampong halaman mereka waktu
itu,sementara alat transportasi juga belum ada sama sekali kecuali
gerobak dan sejenisnya,dilakukanlah nahun dalam arti hakiki yaitu tekun
belajar dan tidak keluar dari komplek pondok dalam jangka waktu 3 tahun
ataupun 3 bulan dan 3 hari.mengenai jangka waktu pelaksanaan nahun
sebenarnya tidak ada patokanya dan hanyalah istilah,bahkan pondok pun
tidak mengatur tentang hal ini.
3. Ziaroh
sebagaimana yang terjadi seluruh belahan dunia, ziaroh adalah salah satu
wujud ta’dzim (hormat) kepada para Mu’assis (pendiri) pondok Tremas
yang dilakukan oleh para santri setiap ba’da ashar ke Maqbaroh Gunung
Lembu yang terletak sekitar 350 meter dari komplek pondok dan Maqbaroh
Semanten yang terletak di sebuah bukit desa Semanten (dipinggiran kota
Pacitan) pada setiap hari Kamis dan Jum’at. Namun begitu di Pondok
Tremas ada satu tradisi unik yang sudah berjalan sejak ratusan tahun
yang lalu, yaitu setiap santri baru “diusahakan” dapat routin berziarah
ke Maqbaroh Gunung Lembu selama 41 hari berturut-turut tanpa putus.
suatu kegiatan yang kelihatannya ringan dan gampang, namun pada
prakteknya sangat sulit untuk mencapai target sempurna dari tradisi ini,
ada saja kendalanya, seperti hujan, ketiduran, dan sebagainya.
4. Ngendil Berjamaah
inilah tradisi favorit santri Tremas setiap menyambut acara seremonial
tertentu di Pondok Tremas. ujudnya bisa bermacam-macam, tergantung oleh
situasi dan kondisi acaranya tersebut, ada yang perkelompok, asrama,
kelas, dan lain sebagainya dengan beragam bentuk dan kepentingannya,
bahkan puncaknya pada malam 1 Suro atau akhir tahun acara ini
diselenggarakan secara bersama-sama di komplek pondok oleh seluruh
santri putra dan putri, dengan media yang sangat sederhana yaitu pelepah
daun pisang hingga membuat komplek pondok Tremas persis seperti dapur
umum
5. Ngipah
Ngipah atau ngirit pajekan dalam bahasa resmi pondok disebut diafah
sudah berlangsung sejak dulu kala di Pondok Tremas. orang yang pertama
kali memberi nama atau sebutan ngipah adalah KH. Imron Rosyadi dari
Bangil Pasuruan. Ketika masih mondok di Tremas, beliau dikenal sebagai
santri yang sangat humoris, dan dari kehumorisan beliaulah sebutan ngipa
atau ngipah menjadi tradisi yang masih berlangsung di Pondok Tremas
hingga kini