Tulisan Status Paling Menyentuh Menurut Saya. Penulisnya Tidak Dikenal dari Website Islami.
BUKAN SEKEDAR IJAB QOBUL
Dengan Sedikit Penambahan
Oleh : A. A. M


“Saya Terima Nikahnya Fulanah binti Fulan dengan Mas Kawin Lima Juta Rupiah serta Al Qur'an dan Seperangkat Alat Sholat Dibayar Tunai”. Singkat, padat dan jelas bukan ? Apalagi Kalau memakai bahasa Arab “Qobiltu Nikahaha Wa Tazwijaha Linafsiy Bimahril Madzkur”, yang maksudnya kurang lebih sama dengan ijab qobul dalam versi Indonesia.
BAHTSUL MASA'IL : Bukan Sekedar Ijab Qobul
Tapi tahukah kita hakikat makna perjanjian/ikrar saat pernikahan tersebut? Dalam sebuah ensiklopedi Islam ‘ala pesantren diterangkan hakikat makna ijab qobul saat pernikahan adalah bahwa si suami telah berikrar untuk menanggung dosa-dosa istrinya dari ayah dan ibunya. Dosa apa saja yang telah istri lakukan, dari tidak menutup aurat, asyik-asyikan ngobrol dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan suami hingga masalah tentang meninggalkan sholat.
Saat prosesi ijab qobul dengan lantang diucapkan oleh suami, seakan si suami mengatakan dengan tegas bahwa semua yang berhubungan dengan istri, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku. Jika aku GAGAL, Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku. (HR. Muslim)
Masya allah, saya jadi ingat satu ayat dalam Al qur’an yang mengatakan “Qu Anfusakum Wa Ahlikum Naroo”, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Didalam ayat ini mukhotob atau orang yang diajak bicara oleh Allah SWT dengan lafadz “kum” adalah kita-kita yang sudah berikrar ijab qobul atau dengan kata lain kita-kita yang sudah berumah tangga. Dari ayat ini pula bisa diambil kefahaman bahwa dalam rumah tangga hanya ada dua kemungkinan, yaitu lulus atau gagal.
Karenanya, bagi kita para suami dan calon suami, seyogyanya bersiap-siaplah engkau dalam menghadapi era pernikahan yang bisa membawamu kedalam surga atau justeru sebaliknya membawamu kedalam neraka. Ini penting untuk difahami oleh para laki-laki.
Duhai para istri, begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy Allah berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat oleh suamimu di depan Allah SWT dengan disaksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, Maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.
Perhatikan satu hadits yang saya nukil dari kitab Uqudulliijaen Fi haqqi Zaujaen berikut ini : Rasulullah SAW besabda : ”Al Mukhtali’atu Wal Mutabarrijaatu Hunnal Munaafiqaatu”, perempuan-perempuan yang minta cerai kepada suaminya tanpa ‘udzur yang sudah ditentukan dalam fiqh dan perempuan-perempuan yang memperlihatkan perhiasan (dandanannya) kepada orang bannyak mereka termasuk munafik, dan munafik berada di neraka paling dasar”. (Diriwayatkan oleh Abu na’im dan Ibnu mas’ud).
Adalagi disebutkan oleh Umar bin Khatab mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Ayyumaa Imro’atin Rofa’at Shoutahaa ‘Alaa Zaujihaa Illaa La’anahaa Kullu Syai’in Thala’at ‘Alaihi Syamsu”. (Al Hadits), isrti manapun yang berani membentak atau menghardik kepada suaminya kecuali dilaknat oleh segala sesuatu yang tersinar oleh sinar mentari.
Terakhir, diterangkan pula dalam sebuah hikayat bahwa didalam neraka paling dominan penghuninya adalah kaum wanita. Dikatakan mengapa wanita mendominasi neraka? Rasulullah SAW bersabda karena kebanyakan wanita kurang berterimakasih kepada suaminya. Sungguh realita yang terjadi memang seperti itu, suami susah payah mencari uang, ketika pulang membawa uang sedikit, bukannya dikasihani malah dihardik sebagai suami yang tak mampu menafkahi. Diilustrasikan bahwa khotbah jum’at saja setengah jam kelar, eh kalau yang ini bisa sampai 3 hari 3 malam tidak henti-henti. Padahal yang harus kita fahami adalah bahwa ikhtiar sudah dijalankan dan diusahakan oleh kita semua adapun hasil akhir terserah Allah SWT.
Tulisan ini bukan sebagai media untuk mendiskriditkan kaum hawa atau pihak-pihak lain. Saestu mboten seperti itu. Tulisan ini hanya sebagai pengingat bagi kita semua, terutama bagi pemosting. Fataammal

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top