Forum Kajian Islam Nahdlatul Ulama (FORKISNU)

TOKOH : Gus Munif Djazuli, Imam Syadzili-nya Era Globalisasi

<br />

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3i3ZAAFsW8Ys_tQysILku-ZQyAhGzjuN4tQVk1BXwFkx7U9fMgb32wkIVlXkGt0_vcWgGrKoPy-MRWZA0ci99EhMiVjrxxuS5alQs7VU6FhCVwQ4CH7AJjzJYmPoH64O4QpyCaAOE4WA/s1600/Gus+Munif.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="TOKOH : Gus Munif Djazuli, Imam Syadzili-nya Era Globalisasi" border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3i3ZAAFsW8Ys_tQysILku-ZQyAhGzjuN4tQVk1BXwFkx7U9fMgb32wkIVlXkGt0_vcWgGrKoPy-MRWZA0ci99EhMiVjrxxuS5alQs7VU6FhCVwQ4CH7AJjzJYmPoH64O4QpyCaAOE4WA/s400/Gus+Munif.jpg" title="TOKOH : Gus Munif Djazuli, Imam Syadzili-nya Era Globalisasi" width="400" /></a></div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Meneladani seorang ulama tak
akan ada habisnya. Selalu saja terselip <i>uswah</i> di setiap sudut
kehidupannya. Sekecil apapun yang diperbuat, di balik itu semua akan ada hikmah
yang dapat dipetik oleh umat. Dan mungkin itulah yang disinyalir dalam hadis
Nabi, bahwa ulama adalah pewaris para Nabi. Bukan mewarisi harta, dirham dan
dinar, tapi ilmu dan keteladanan.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>Kiai yang Nyentrik</b></div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
KH. Munif Djazuli adalah putra
kelima KH. Achmad Djazuli Usman, pendiri pondok pesantren Al-Falah Ploso
Kediri. Sosok kiai yang selalu terlihat berpenampilan nyentrik. Mungkin itu
yang bisa digambarkan dari seorang KH. Munif Djazuli, yang juga sering
diungkapkan oleh para tokoh. Dari cara berpakaian, mungkin banyak orang yang
menilai bahwa Gus Munif selalu berpenampilan dengan pakaian-pakaian yang juga
selalu mewah. Namun sejatinya, menurut Ning Eva, putri sulung KH. Munif
Djazuli, beliau berpenampilan sedemikian itu bukanlah untuk bermewah-mewahan
saja, tapi di balik itu, agar kita tidak sampai dikecilkan, diremehkan hanya
karena persoalan penampilan saja. Sehingga segala yang beliau kenakan itu tak
lain dan tak bukan adalah untuk <i>ngajeni</i> diri sendiri, agar dalam
berdakwah di tengah masyarakat -apalagi masyarakat elit- maka kita akan tetap
bisa berdakwah bukan sebagai peminta, tapi penyeru agama Allah yang mulia.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Hal ini mengingatkan kita pada
sosok Waliyullah besar yakni Imam Abi Hasan Ali bin abdillah bin Abdil Jabbar
Asy Syadzili. Seorang waliyullah agung pendiri tarekat Syadziliyah yang
terkenal dengan kekayaan hartanya. Bahkan diceritakan 100 keledaipun tak mampu
membawa kunci gudang dan rumahnya karena saking banyaknya. Diceritakan pula
bahwa seorang waliyullah dari Jawa pernah menyuruh seorang santrinya untuk
mengecek kewalian Imam Syadzili. Santri itu disuruh datang ke Maroko dan
bertemu Imam Syadzili. Dia berkata pada Imam Syadzili : “mengapa engkau seorang
waliyullah besar masih mau mengumpulkan harta sedemikian banyaknya?, padahal
trademark seorang waliyullah itu adalah meninggalkan kehidupan mewah dan
memilih kehidupan yang zuhud dan sederhana”.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Pada saat itu Imam Syadzili tak
berkata apa-apa, namun beliau mengajak santri itu untuk menaiki kereta kencana
yang sangat mewah. Diatas kereta kencana itu si santri disuruh memegang gelas
yang berisi penuh dengan air. Dengan gagahnya Imam Syadzili menyopir kereta
kencana itu dengan cepat. Sehingga gelas berisi penuh air yang ada ditangan si
santri tumpah kemana-mana. Setelah selesai keliling kota, giliran Imam Syadzili
yang memegang gelas berisi air penuh, dan si santri yang menyetir kereta kencana
dengan cepat. Namun apa yang terjadi?, meskipun kereta kencana melaju dengan
cepat tetapi gelas yang berisi penuh air yang ada ditangan Imam Syadzili utuh
tk setetespun yang tumpah.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Seusai kejadian itu, sang santri
langsung mencium tangan Imam Syadzili sambil menangis dan berkata : “Maafkan
saya wahai waliyullah, kini aku sadar bahwa kemegahan dunia yang engkau miliki
tidak pernah ada dalam hatimu. Semua hanya untuk kemaslahatan umat saja. Tidak pernah
mengotori hati sucimu sehingga lalai kepada Allah”.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Kiai Munif, juga sosok yang
sangat cerdas, menurut beberapa saksi, termasuk putra-putrinya, beliau itu
menguasai banyak bahasa, mulai Arab, Inggris, Cina, Mandarin, Jepang, Prancis,
Spanyol dan sebagaianya. Entah dari mana beliau belajar bahasa-bahasa dunia
itu, padahal jika dirunut ke belakang riwayat pendidikan beliau, dulu sekolah
rakyat (SR) saja beliau tidak lulus. Kecakapan beliau dengan menggunakan
bahasa-bahasa –yang secara logika hanya bisa dilakukan oleh orang yang pernah
mempelajarinya- membuat banyak kalangan menyebut bahwa Kiai Munif adalah sosok
yang sangat santun dalam berbahasa, tak ayal beliau sering menjadi penengah di
antara keluarganya, selalu bisa menyatukan, memberi jalan tengah yang bisa
diterima oleh semuanya. Hal ini mengigatkan pada mendiang kakaknya, KH Chamim
Djazuli, <i>Gus Miek</i>. Tak pernah diketahui riwayat pendidikannya, tapi
sangat mumpuni dalam keilmuannya, baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu lainnya. Mungkin
inilah satu ilmu ladunni yang diberikan Allah SWT kepada Gus Munif.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Dalam berdakwah, beliau juga
sangat nyentrik. Beliau tak pernah membeda-bedakan siapa saja. Semua jika
memang membutuhkan untuk diarahkan, maka akan beliau beri arahan. Diceritakan
dulu, pernah Prabowo, ketua umum partai Gerindra, sempat ingin sowan kepada
Kiai Munif, tapi beliau memberi syarat, Prabowo harus datang sendiri tanpa
pengawal, sebab kebiasaan para pejabat jika ke mana saja selalu diiringi
pengawal. Kemudian Prabowo pun mengiyakan. Tibalah hari, Prabowo sowan pada
kiai Munif. Memang Prabowo datang tanpa pengawal, namun Kiai Munif tidak bisa
dibohongi, beliau tahu bahwa ternyata Prabowo tetap membawa pengawal, hanya
saja dengan cara menyamar, ada pengawal yang menyamar tukang becak, pedagang
dan sebagainya. Akhirnya Prabowo pun meminta maaf pada kiai Munif karena dia
tidak menepati janjinya.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>Sosok yang Sederhana</b></div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Mungkin banyak yang mengira, KH.
Munif Djazuli, yang selalu berpenampilan <i>stylist</i>, pengampu pondok
pesantren Queen Al-Falah yang begitu besar dan mewah adalah seorang hedonis.
Namun asumsi itu tidaklah benar, karena ternyata beliau adalah sosok yang
sangat sederhana. Bahkan menurut cucu KH Nurul Huda Djazuli, kakak KH MUnif
Djazuli, Agus Nailil Author, KH Munif Djazuli itu tidak memiliki <i>ndalem </i>(rumah).
Beliau dan ketiga belas putranya hanya tinggal dalam sebuah kamar yang letaknya
di antara kamar-kamar para santri. Jadi bukan bentuk rumah yang beliau miliki
untuk tempat tinggal, hanya kamar.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Hingga karena itu, Kiai Munif
menjadi sosok yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar. Kamar
yang selalu dalam keadaan gelap gulita, tanpa secercah cahaya. Mungkin dalam
keadaan sunyi inilah beliau lebih bisa untuk bertafakur dan mendekat kapada
Allah. Sungguh cermin kehidupan kiai besar yang jauh dari gemerlap dunia.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Dalam hidangan makanan, beliau
juga sangat sederhana. Jangan dibayangkan di meja makan beliau tersaji berbagai
menu makanan, yang ada hanya makanan-makanan sederhana, seadanya yang cukup
untuk penyuplai gizi sebagai bekal ibadah saja. Dan beliau juga menerapkan
hidup sederhana ini ketika menyambut para tamu besarnya. Pernah saat itu mantan
gubernur Jatim Imam Utomo, dan wakil gubernur Jatim saat ini Gus Ipul datang
sowan. Kiai Munif hanya menghidangkan sajian sederhana, makanan yang beliau
beli di depan pondok. Ini tak lain adalah untuk memberikan teladan betapa hidup
itu tidak perlu bermewah-mewahan, cukup apa yang cukup untuk bekal beribadah
saja.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Kesederhanaan ini selalu beliau
tanamkan pada putra-putrinya, melalui cermin kehidupan beliau sehari-hari. Bahkan
sempat ada yang menawarkan pada beliau agar putra-putrinya dibangunkan sebuah
rumah, tapi beliau hanya menjawab, “Biar, sudah saya pasrahkan kepada Allah.”
Bukan karena tidak mampu untuk membangun rumah yang mewah. Bahkan andai ingin
membangun istana beliau akan bisa. Namun beliau lebih memilih hidup sederhana.
Dan mempersembahkan semua harta yang dimiliki hanya untuk umat saja. Bahkan
sampai menutup mata, semua sawah, dan apa yang beliau miliki semua diberikan
kepada orang lain.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>Sosok Yang Bersahaja</b></div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Untuk mempersembahkan cinta
kasih beliau terhadap sang Ibu, Nyai Radliyah, Kiai Munif –atas saran sang Ibu-
mendirikan pondok pesantren Queen Al-Falah yang terletak di sebelah barat
pondok pesantren induk Al-Falah. Nama Queen sendiri –menurut penuturan Kiai
Munif-diambil dari potongan ayat “<i>quu anfusakum wa ahliikum naroo”.</i>
Namun menurut Ning Eva, nama Queen yang artinya ratu itu, adalah untuk
memuliakan para pemegang Al-Qur’an, memuliakan ibu, para wanita, menjadikannya
ratu. Dan seiring perjalanan waktu, pondok pesantren Queen berkembang menjadi
sebuah pesantren yang menampung santri yang ingin sekolah formal.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Betapa perhatian Kiai Munif
terhadap keluarganya, para putra-putri, sangat luar biasa. Beliau bahkan sering
menyuruh para <i>mufattiys,</i> atau semacam guru privat untuk mengajari
putra-putri beliau. Dalam prinsip beliu, yang paling penting dalam hidup ini
adalah adab, budi pekerti, tata karma. Ilmu atau kepandaian itu nomor sekian.
Sehingga beliau sendiri selalu mencerminkan budi pekerti yang luhur dalam
kesehariannya, sabar, teguh, tidak pernah mengeluh. Bahkan dalam kondisi kritis
–ketika akan dibawa ke rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya- dan kebetulan saat itu
satu di antara beberapa keponakan yang mengantarkan lupa tidak memakai peci,
dengan tegas beliau menegur <i>“Wes bosen ta dadi santri?</i>” sontak, semua
pun takut, dan merasa untung bagi yang waktu itu memakai peci. Beliau
benar-benar sangat memperhatikan bagaiamana etika seorang santri, terlebih
keluarganya. Jangan sampai seorang santri melepaskan identitas kesantriannya.</div>
<div style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sungguh, telaga teladan yang tak
akan habis jika kita meminumnya. Terus meneladani seorang kiai, untuk
melanjutkan estafet pewaris para Nabi. <i>Wallahu a’lam.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

TOKOH : Gus Munif Djazuli, Imam Syadzili-nya Era Globalisasi

Meneladani seorang ulama tak akan ada habisnya. Selalu saja terselip uswah di setiap sudut kehidupannya. Sekecil apapun yang diperbu...

Baca selengkapnya »

18.55

BAHTSUL MASA'IL : Hukum Penempatan Jama'ah Wanita Disamping Jama'ah Pria

<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Deskripsi
Masalah</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ6phDh5cJ_q_zpUuW2oohLd0-XOgv8FUB_YTcAeKyq2KYdi-iAutBV9ASKYUsEWmCDhF_eks8rxo6-Guet0G8YHs8LLNBz026bp9rH5SxQ2tddDgAfwPNrVVidOOe-7yaZ231WQOPBSo/s1600/Hukum+Jamaah+Wanita+Disamping+Pria.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="BAHTSUL MASA'IL : Hukum Penempatan Jama'ah Wanita Disamping Jama'ah Pria" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ6phDh5cJ_q_zpUuW2oohLd0-XOgv8FUB_YTcAeKyq2KYdi-iAutBV9ASKYUsEWmCDhF_eks8rxo6-Guet0G8YHs8LLNBz026bp9rH5SxQ2tddDgAfwPNrVVidOOe-7yaZ231WQOPBSo/s400/Hukum+Jamaah+Wanita+Disamping+Pria.jpg" title="BAHTSUL MASA'IL : Hukum Penempatan Jama'ah Wanita Disamping Jama'ah Pria" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang terjadi di masyarakat kushusnya kaum
Nahdliyin sudah umum bahwa barisan jamaah perempuan berada di samping kanan
atau kiri dari barisan jamaah kaum laki-laki. Hal ini tentunya menyalahi aturan
tartib penempatan barisan jamaah dan bisa menghilangkan Fadhilah berjamaah
sesuai dengan keterangan ibarot yang tertulis dalam kitab Busyrol Karim berikut
ini;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-3141"></span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b style="mso-ansi-font-weight: normal;"><span lang="AR-SA">وَمَتَى خُوْلِفَ
التَّرْتِيْبُ الْمَذْكُوْرُ كُرِهَ وَكَذَا كُلُّ مَنْدُوْبٍ يَتَعَلَّقُ
بِالْمَوْقِفِ وَتَفُوْتُ بِهِ فَضِيْلَةُ الْجَمَاعَةِ </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Pertanyaan</span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Adakah pendapat ulama’ yang menyatakan bahwa
jamaah kaum perempuan yang berada di samping kanan atau kiri dari barisan
jamaah laki-laki masih mendapatkan Fadhilah berjamaah?</div>
<div style="text-align: justify;">
(Warga Nahdliyin MWC Mojowarno)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;"><b>Jawaban :</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada. Namun tidak mendapatkan fadhilah tertibnya
shof.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Refersensi
;</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA">موهبة ذى الفضل ج :3 ص : 62</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span>(قَوْلُهُ وَكَذَا كُلُّ
مَنْدُوْبٍ يَتَعَلَّقُ بِالْمَوْقِفِ ) كَالْاِنْفِرَادِ عَنِ الصَفِّ
وَالْاِسْتِعْلَاءِ عَلَى الْاِمَامِ وَعَكْسِهِ (فَاِنَّهُ يُكْرَهُ
مُخَالَفَتُهُ) اَىْ الْمَنْدُوْبِ الْمَذْكُوْرِ (وَتَفُوْتُ بِهِ) اَيْ
بِالْمُخَالَفَةِ (فَضِيْلَةُ الْجَمَاعَةِ) اَيْ الْمُخْتَصَّةُ بِتِلْكَ
السُّنَّةِ بَلْ أَفْتَى الشِّهَاُب الَّرمْلِىُّ فِيْمَا اِذَا وَقَفَ الصَّفَّ
قَبْلَ إِتْمَامِ مَا اَمَامَهَ بِعَدَمِ فَوَاتِ فَضِيْلَةٍ بِوُقُوْفِ الْمَذْكُوْرِ
وَفِى عَبْدِ الْحَقِّ مَا يُوَافِقُهُ حَيْثُ قَالَ لَاتَفُوْتُ فَضِيْلَةُ
الْجَمَاعَةِ بِذَلِكَ وَاِنْ فَاتَتْ فَضِيْلَةُ الَّصفِّ وَكَذَا وَاَفقَهُ
جَمْعٌ مِنَ الْمُتَأَخِّرِيْنَ .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjemah :”setiap kesunahan yang berkaitan dengan
penempatan posisi peserta jamaah apabila dilanggar maka hukumnya makruh dan
dapat menghilangkan fadhilah jamaah yang khusus berkaitan dengan kesunahan yang
dilanggar.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

BAHTSUL MASA'IL : Hukum Penempatan Jama'ah Wanita Disamping Jama'ah Pria

Deskripsi Masalah Yang terjadi di masyarakat kushusnya kaum Nahdliyin sudah umum bahwa barisan jamaah perempuan berada di samping...

Baca selengkapnya »

18.22

BAHTSUL MASA'IL : Bagaimana Status Hukum Hadiah Lomba Dari Uang Pendaftaran

<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Deskripsi Masalah</strong></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd1RsSj2u-nQcBpuaBocpoI-EtVm-IJcPnpdRJsFfMvRmPqlw3wT_2DoXEzCNikbztYvpcVYxkcrT4mnGVnXy15ScF7MGSJou00jophI7RLjgFbLxZRHx_s_nmNFxrrlIVLEyvCUXVmyc/s1600/Hukum+Hadiah+Lomba+Dari+Uang+Pendaftaran.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="BAHTSUL MASA'IL : Bagaimana Status Hukum Hadiah Lomba Dari Uang Pendaftaran" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd1RsSj2u-nQcBpuaBocpoI-EtVm-IJcPnpdRJsFfMvRmPqlw3wT_2DoXEzCNikbztYvpcVYxkcrT4mnGVnXy15ScF7MGSJou00jophI7RLjgFbLxZRHx_s_nmNFxrrlIVLEyvCUXVmyc/s400/Hukum+Hadiah+Lomba+Dari+Uang+Pendaftaran.jpg" title="BAHTSUL MASA'IL : Bagaimana Status Hukum Hadiah Lomba Dari Uang Pendaftaran" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada sekelompok orang mengadakan perlombaan
tertentu dengan mengenakan pembayaran pendaftaran bagi setiap peserta
masing-masing Rp 25.000,-.<span id="more-4223"></span> Peserta berjumlah 20 orang
sehingga jumlah uang yang terkumpul Rp 500.000,-.Ternyata kontribusi
pendaftaran dari setiap peserta tersebut digunakan sebagai hadiah dengan
rincian juara I mendapat Rp 250.000,-, juara II mendapat Rp 150.000,- dan juara
III mendapat Rp 100.000,-.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Pertanyaan;</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana hukumnya kasus yang terjadi sebagaimana
diskripsi di atas?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jawaban; </strong>Hukumnya haram, sebab
termasuk perjudian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>تحفة الحبيب على شرح الخطيب ـ مشكول (13/
296)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
( وَيُخْرِجُ الْعِوَضَ ) الْمَشْرُوطَ ( أَحَدُ
الْمُتَسَابِقَيْنِ حَتَّى إذَا سَبَقَ ) بِفَتْحِ أَوَّلِهِ عَلَى الْبِنَاءِ
لِلْفَاعِلِ ( اسْتَرَدَّهُ ) مِمَّنْ هُوَ مَعَهُ ( وَإِنْ سُبِقَ ) بِضَمِّ
أَوَّلِهِ عَلَى الْبِنَاءِ لِلْمَفْعُولِ ( أَخَذَهُ صَاحِبُهُ ) السَّابِقُ ،
وَلَا يُشْتَرَطُ حِينَئِذٍ بَيْنَهُمَا مُحَلِّلٌ ( وَإِنْ أَخْرَجَا ) أَيْ
الْمُتَسَابِقَانِ الْعِوَضَ .( مَعًا لَمْ يَجُزْ ) حِينَئِذٍ ( إلَّا أَنْ
يَدْخُلَا ) أَيْ يَشْرِطَا ( بَيْنَهُمَا مُحَلِّلًا ) بِكَسْرِ اللَّامِ
الْأُولَى فَيَجُوزُ إنْ كَانَتْ دَابَّتُهُ كُفُؤًا لِدَابَّتَيْهِمَا سُمِّيَ
مُحَلِّلًا لِأَنَّهُ يُحَلِّلُ الْعَقْدَ .وَيُخْرِجُهُ عَنْ صُورَةِ الْقِمَارِ
الْمُحَرَّمَةِ</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: jika masing-masing peserta lomba
membayar taruhan maka tidak diperbolehkan kecuali jika menyertakan seorang
muhallil {orang ketiga yang tidak membayar taruhan}</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>تحفة الحبيب على شرح الخطيب ـ موافق
للمطبوع (5/ 270)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
. قوله : ( عن صورة القمار ) بكسر القاف كما يؤخذ
من القاموس وَهُوَ مَا فِيْهِ تَرَدُّدٌ بَيْنَ الْغَنْمِ وَالْغَرْمِ</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: perjudian adalah pertaruhan untung dan
rugi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

BAHTSUL MASA'IL : Bagaimana Status Hukum Hadiah Lomba Dari Uang Pendaftaran

Deskripsi Masalah Ada sekelompok orang mengadakan perlombaan tertentu dengan mengenakan pembayaran pendaftaran bagi setiap peserta ...

Baca selengkapnya »

18.16

BAHTSUL MASA'IL : BPJS Dalam Islam

<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Deskripsi Masalah</strong></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4viAqfQgQsorQ6j7Wp9h5kOYtUEMN5tdaAnq1LvNtBLDkxFkxIBBDde9mq2eSectx-VJVZ8tE3EN0Q2PfwL5HxvJnKfc68kBW6dvUnQ1mCk-evaL6UVBX8Z-YFHPvZ66tmAlvrwz9F64/s1600/BPJS+Dalam+Islam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="BAHTSUL MASA'IL : BPJS Dalam Islam" border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4viAqfQgQsorQ6j7Wp9h5kOYtUEMN5tdaAnq1LvNtBLDkxFkxIBBDde9mq2eSectx-VJVZ8tE3EN0Q2PfwL5HxvJnKfc68kBW6dvUnQ1mCk-evaL6UVBX8Z-YFHPvZ66tmAlvrwz9F64/s400/BPJS+Dalam+Islam.jpg" title="BAHTSUL MASA'IL : BPJS Dalam Islam" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus
oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia,<span id="more-5339"></span> terutama untuk Pegawai
Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan
beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan
(dahulu bernama Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk
BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS
Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.<br />
BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola
oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang
BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1
Januari 2014.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Kepesertaan wajib</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap warga negara Indonesia dan warga asing
yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota
BPJS. Ini sesuai pasal 14 UU BPJS.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya
sebagai anggota BPJS. Sedangkan orang atau keluarga yang tidak bekerja pada
perusahaan wajib mendaftarkan diri dan anggota keluarganya pada BPJS. Setiap
peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya ditentukan kemudian. Sedangkan
bagi warga miskin, iuran BPJS ditanggung pemerintah melalui program Bantuan
Iuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menjadi peserta BPJS tidak hanya wajib bagi
pekerja di sektor formal, namun juga pekerja informal. Pekerja informal juga
wajib menjadi anggota BPJS Kesehatan. Para pekerja wajib mendaftarkan dirinya
dan membayar iuran sesuai dengan tingkatan manfaat yang diinginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jaminan kesehatan secara universal diharapkan
bisa dimulai secara bertahap pada 2014 dan pada 2019, diharapkan seluruh warga
Indonesia sudah memiliki jaminan kesehatan tersebut. Menteri Kesehatan Nafisah
Mboi menyatakan BPJS Kesehatan akan diupayakan untuk menanggung segala jenis
penyakit namun dengan melakukan upaya efisiensi. (Iuran BPJS Kesehatan Rp 22
ribu)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam UU BPJS Nomor 40/2011 disebutkan, Sistem
Jaminan Sosial Nasional merupakan program negara yang bertujuan memberikan
kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Menurut UU
BPJS tersebut, jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial
untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
layak. Pasal 3 UU BPJS menyebutkan, BPJS bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya pemberian jaminan, terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang
layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Pertanyaan</strong><br />
a. Apakah konsep Jaminan Kesehatan Nasional dalam BPJS sesuai dengan ajaran
syariah Islam?</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Apakah program BPJS itu mengandung riba atau
tidak? Karena program tersebut identik dengan asuransi.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Apakah boleh pemerintah mewajibkan
keikutsertaan rakyat pada program BPJS?</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Bagaimana hukum mengikuti program BJPS?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jawaban a:</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
BPJS yang merupakan program negara yang bertujuan
memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
(UU BPJS Nomor 40/2011) adalah sejalan dengan semangat dan tujuan at-takmin
at-ta’awuny, yaitu persekutuan beberapa orang dengan membayar iuran dalam
jumlah tertentu, kemudian dari persekutuan itu digunakan untuk membiayai
peserta yang tertimpa musibah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun dalam pelaksanaannya ada yang perlu
disempurnakan agar sesuai dengan konsep at-takmin at-ta’awuny, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tidak ada paksaan dalam kepesertaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Peserta semata-mata bertujuan untuk membantu
sesama (tidak untuk mendapatkan keuntungan).</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Keadilan dalam pelayanan (tidak ada
diskriminasi pada peserta).</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kemungkinan jumlah iuran melebihi biaya yang
dibutuhkan maka menjadi sedekah atau infaq sesuai dengan ketentuan pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jawaban b:</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak mengandung unsur riba dan tidak identik
dengan asuransi, karena apabila semua unsur terpenuhi maka tergolong at-takmin
at-ta’awuny, seperti yang dijelaskan pada sub a.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jawaban c:</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah boleh mewajibkan keikutsertaan rakyat
pada program BPJS dengan syarat apabila anggaran negara tidak mencukupi dan
kadar iuran yang ditetapkan masih dalam batas kemampuan rakyat yang punya
kelebihan kebutuhan standar dalam satu tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jawaban d:</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Boleh bahkan bisa menjadi wajib bagi mayasir
al-muslimin (umat Islam).</div>
<div style="text-align: justify;">
Referensi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
– al Fiqh al Islamy wa adillatuhu</div>
<div style="text-align: justify;">
– Abhatsu Hai’ati Kibaril Ulama’</div>
<div style="text-align: justify;">
– Tuhftatul Muhtaj Fi Syarhil Minhaj</div>
<div style="text-align: justify;">
– Shohih Muslim</div>
<div style="text-align: justify;">
– Syarh Muslim Li Nawawi</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

BAHTSUL MASA'IL : BPJS Dalam Islam

Deskripsi Masalah BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan ...

Baca selengkapnya »

18.11

BAHTSUL MASA'IL : Pembebasan Jalan Tol Dalam Pandangan Islam

<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Deskripsi
Masalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhse7OWWpSQMPCDpR8LS5D20wD24rkom9yTUI0IxRDp-pYMF0OpLevcMTZ6dBeYa2SO5AwhQAvXsT96GLcnRREEa8ZLD9eYbWPWL_S_zuDA4paq169zyUQHUOSXSqO-iYXre7zZxGJg6_w/s1600/Pembebasan+jaln+Tol+dalam+pandangan+Islam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="BAHTSUL MASA'IL : Pembebasan Jalan Tol Dalam Pandangan Islam" border="0" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhse7OWWpSQMPCDpR8LS5D20wD24rkom9yTUI0IxRDp-pYMF0OpLevcMTZ6dBeYa2SO5AwhQAvXsT96GLcnRREEa8ZLD9eYbWPWL_S_zuDA4paq169zyUQHUOSXSqO-iYXre7zZxGJg6_w/s400/Pembebasan+jaln+Tol+dalam+pandangan+Islam.jpg" title="BAHTSUL MASA'IL : Pembebasan Jalan Tol Dalam Pandangan Islam" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam
rangka mensukseskan pembangunan nasional pemerintahan Presiden Jokowi getol
melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, bandara dan
fasilitas-fasilitas publik lainnya. Semua itu tentu demi kemashlahatan bersama,
namun seringkali proyek pemerintah tersebut terkendala dengan pembebasan tanah
milik warga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pertanyaan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sampai
dimanakah batas mashlahat yang dilakukan pemerintah sehingga rakyat wajib
mematuhi instruksi berkenaan dengan pembebasan tanah tersebut?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(As’ilah
dari LBM PCNU Jombang<b>)</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawaban
;</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.  Tidak bertentangan dengan
     syara’ dan sesuai dengan <i>maqoshidussyar’iyah al khomsah</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><br />
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Catatan
:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span>

<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yang
dimaksuddengan syara’ adalah nash kitab, sunnah, ijma’ dan qiyas. Kemudian yang
dimaksud dengan <i>maqoshidussyar’iyah al khomsah </i>adalah jaminan terhadap
keberlangsungan agama, jaminan keselamatan jiwa, terpeliharanya keturunan yang
sah, jaminan dari sesuatu yang merusak akal, dan jaminan keamanan harta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Referensi
:</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">أَسْنَى
الْمَطَالِبِ 4/ 303</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(فَإِنْ
بَانَ لِلْقَاضِي الْخَطَأُ فِيْ حُكْمِهِ أَوْ حُكْمِ غَيْرِهِ نَظَرْتَ فَإِنْ
خَالَفَ) فِيْهِ (قَطْعِيًّا كَنَصِّ كِتَابٍ وَسُنَّةٍ مُتَوَاتِرَةٍ وَإِجْمَاعٍ
أَوْ ظَنِّيًّا مُحْكَمًا) أَيْ وَاضِحَ الدِّلَالَةِ (كَخَبَرِ الْوَاحِدِ أَوْ
اْلقِيَاسِ الْجَلِيِّ نُقِضَ) وُجُوْبًا (حُكْمُهُ) أَيْ حُكْمُ الْمُخْطِئِ
بِاْلِإجْمَاعِ فِيْ مُخَالَفَةِ الْإِجْمَاعِ وَبِالْقِيَاسِ عَلَيْهِ فِي
الْبَقِيَّةِ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terjemah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketika
terjadi kesalahan dalam keputusan hakim atau keputusan orang lain maka apabila
bertentangan dengan Al qur’an, hadits, kesepakatan ‘ulama (ijma’), khobar wahid
dan qiyas jaly, maka keputusan hukum itu harus dirusak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.  Sebatas kemanfaatannya bisa
dirasakan banyak orang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span>

</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">اَلْفَوَائِدُ
اْلجَنِيَّةِ الجزء 2 ص 123</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">تَصَرُّفُ
الْإِمَامِ عَلَى الرَّعِيَّةِ مَنُوْطٌ بِاْلمَصْلَحَةِ.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(تصرف
الإمام) أي الإمام الأعظم ومثله نوابه من قاعد أو غيره (قوله وغيره) أي وغير
القاضي وذلك كالمستجب وهو من يجب على الإمام نصبه للأمر بالمعروف والنهي عن المنكر
فَعَلَيْهِ أَنْ يَأْمُرَ بِمَا يَعُمُّ نَفْعُهُ كَعِمَارَةِ سُوْقِ الْبَلَدِوشربه
ومعونة المحتاجين ويجب ذلك من بيت المال لإن كان فيه مال وإلا فعلى من له قدرة على
ذلك. اهـ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terjemah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kebijakan
pemerintah terhadap rakyat harus berdasarkan mashlahat. Maka wajib bagi
pemerintah mengambil kebijakan yang kemanfaatannya dapat dirasakan orang banyak
seperti membangun pasar.</span></div>
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Harus melalui pertimbangan <i>ahlulkhubroh</i>
(orang yang profesional dalam bidangnya)</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span>

<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">اُصُوْلُ
الْفِقْهِ لِعَبْدِ الْوَهَّابِ خَلَّافٍ ص : 86</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">شروط
الاحتجاج بها-من يحتجون بالمصلحة المرسلة احتاطوا للاحتجاج بها حتى لا تكون بابا
للتشريع بالهوى والتشهى ولهذا اشترطوا في المصلحة المرسلة التى يبنى عليها التشريع
شروطا ثلاثة : أولها-أن تكون مصلحة حقيقة وليست مصلحة وهمية والمراد بهذا أن يتحقق
من أن تشريع الحكم في الوقعية يجلب نفعا أو يدفع ضررا وأما مجرد توهم أن التشريع
يجلب نفعا من غير مُوَازَنَةٌ بَيْنَ مَا يَجْلِبُهُ مِنْ ضَرَرٍ فَهَذَا بِنَاءٌ
عَلَى مَصْلَحَةٍ وَهْمِيَّةٍ الخ ثَانِيْهَا-أَنْ تَكُوْنَ مَصْلَحَةً عَامَّةً
وَلَيْسَتْ مَصْلَحَةً شَخْصِيَّةً وَالْمُرَادُ بِهَذَا أَنْ يَتَحَقَّقَ مِنْ
أَنَّ تَشْرِيْعَ الْحُكْمِ فيِ الْوَقْعِيَّةِ يَجْلِبُ نَفْعًا لِأَكْبَرِ
عَدَدٍ مِنَ النَّاسِ أَوْ يَدْفَعُ ضَرَرًا عَنْهُمْ وَلَيْسَ لِمَصْلَحَةِ
فَرْدٍ أَوْ أَفْرَادِ قَلاَئِلَ مِنْهُمْ فلا يشرع الحكم لأنه يحقق مصلحة خاصة
بأمير أو عظيم بصرف النظر عن جمهور الناس ومصالحهم فلا بد أن تكون لمنفعة جمهور
الناس اهـ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terjemah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Syarat
dari mengambil kebijakan berdasarkan maslahat ada tiga salah satunya adalah
berdasarkan kepentingan umum bukan kepentingan pribadi atau golongan, artinya
dalam menentukan suatu hal harus bermanfaat pada orang banyak dan menghilangkan
hal – hal yang membahayakan.</span></div>
<br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Dalam proses jual beli menggunakan
standar harga yang berlaku yang tidak menimbulkan kerugian</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span>

<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">اَلْفِقْهُ
الْإِسْلاَمِيِّ وَأَدِلَّتُهُ – (ج 4 / ص 241)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ثَامِناً
ـ اَلتَّسْعِيْرُ: المبدأ الاقتصادي في الإسلام هو الحرية الاقتصادية التي يراعي
فيها المسلم حدود النظام الإسلامي، ومن أهمها العدالة والقناعة والتزام قواعد
الربح الطيب الحلال بأن كان في حدود الثلث، لقوله عليه الصلاة والسلام: «دعوا
الناس يرزق الله بعضهم من بعض» (1).وبناء عليه: الأصل عدم التسعير، ولا يسعر حاكم
على الناس، وهذا متفق عليه بين الفقهاء. والتزم الشافعية والحنابلة (2) هذا الأصل،
فقال الحنابلة: ليس للإمام أن يسعر على الناس، بل يبيع الناس أموالهم على ما
يختارون. وَقَالَ الشَّافِعِيَّةُ: يَحْرُمُ التَّسْعِيْرُ، وَلَوْ فِيْ وَقْتِ
الْغَلَاءِ، بِأَنْ يَأْمُرَ الْوَالِي السُوْقَةَ أَلَّا يَبِيْعُوْا
أَمْتِعَتَهُمْ إِلَّا بِكَذَا، لِلتَّضْيِيْقِ عَلَى النَّاسِ فِيْ
أَمْوَالِهِمْ، وَذَلِكَ لَا يَخْتَصُّ باِلْأَطْعِمَةِ. وَلَوْ سَعَّرَ
الْإِمَامُ، عُزِّرَ مُخَالِفُهُ، بِأَنْ بَاعَ بِأَزْيَدَ مِمَّا سَعَّرَ، لِمَا
فِيْهِ مِنْ مُجَاهَرَةِ الْإِمَامِ بِاْلمُخَالَفَةِ، وصح البيع، إذ لم يعهد
الحجر على الشخص في ملكه أن يبيع بثمن معين</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terjemah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut
ulama Syafiiyah Pembatasan harga tidak diperbolehkan walaupun dalam keadaan
harga tinggi sebab mempersempit masyarakat dalam mengelola hartanya dan hal ini
tidak hanya terjadi pada kebutuhan pokok. Dan bagi masyarakat wajib
mematuhinya, ketika tidak mematuhinya maka bisa mendapatkan hukuman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">—————</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hasil
Bahtsul Masail</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Muskercab
PCNU Jombang di Unipdu Jombang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

BAHTSUL MASA'IL : Pembebasan Jalan Tol Dalam Pandangan Islam

Deskripsi Masalah Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional pemerintahan Presiden Jokowi getol melakukan pembangunan infrastru...

Baca selengkapnya »

18.06

Forum Kajian Islam Nahdlatul Ulama (FORKISNU)

TOKOH : Gus Munif Djazuli, Imam Syadzili-nya Era Globalisasi

BAHTSUL MASA'IL : Hukum Penempatan Jama'ah Wanita Disamping Jama'ah Pria

BAHTSUL MASA'IL : Bagaimana Status Hukum Hadiah Lomba Dari Uang Pendaftaran

BAHTSUL MASA'IL : BPJS Dalam Islam

BAHTSUL MASA'IL : Pembebasan Jalan Tol Dalam Pandangan Islam

Populer

Arsip Blog